Pengertian Cerpen Menurut para Ahli Cerpen
atau Cerita Pendek adalah prosa yang menceritakan salah satu masalah
kehidupan pelakunya sehingga hanya memiliki alur tunggal. Secara sederhana,pengertian
cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur
fiksi dalam aspeknya yang terkecil.Pengertian cerpen lainnya diberikan
oleh dua orang ahli sastra yakni Hendy dan J.S Badudu. Seperti apa pengertian
cerpen menurut mereka? Berikut ini defenisinya:
Pengertian Cerpen Menurut Hendy (1991:184): Cerpen adalah kisahan pendek yang mengandung kisahan tunggal.
Pengertian Cerpen Menurut J.S. Badudu (1975:53): Cerpen adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada
satu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.
Menurut Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72) cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk,
kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan
prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.
Pengertian cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang
memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan
langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma
sekali dan langsung tamat.
Cerpen dapat terbentuk karena
adanya unsur-unsur intrinsik cerpen, unsur intrinsik tersebut antara lain
adalah :
a.
Tema, yakni ide pokok menjadi
basic pengembangan cerita pendek. Tema satu cerita mensegala masalah, baik itu
berbentuk problem kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan
seterusnya. Untuk tahu tema satu cerita, dibutuhkan apresiasi
menyeluruh pada beragam unsur karangan itu. Mungkin temanya itu
dititipkan pada unsur penokohan, alur, maupun pada latar.
b.
Plot atau alur, yakni rangkaian momen yang
direka serta dijalin dengan seksama hingga menggerakkan jalur cerita
melewati perjumpaan klimaks serta penyelesaian.
c.
Penokohan serta perwatakan yakni
cerita pengarang menggambarkan serta mengembangkan watak beberapa pelaku yang
ada didalam karyanya.
d.
Seting atau latar yakni area serta waktu
berlangsungnya cerita. Latar ini bermanfaat untuk memperkuat tema, menuntun
watak tokoh, serta membangun situasi cerita. Latar terdiri atas latar area,
waktu serta sosial.
e.
Sudut pandang yakni posisi pengarang saat
membawakan cerita.
f.
Amanat, yakni pesan yang ingin disampaikan
pengarang melewati karyanya pada pembaca atau pendengar. Pesan dapat berbentuk
harapan, anjuran, kritik dan seterusnya.
Adapun didalam
menuliskan sebuah cerpen ada beberapa teknik yang dapat diterapkan yakni:
1.
Paragraf pertama yang
mengesankan
Paragraf pertama adalah kunci pembuka. Cerita pendek adalah karangan
pendek, paragraph pertama bisa segera masuk pada pokok masalah, serta
bukannya melantur pada perihal yang klise terlebih apabila lantas terkesan
menggurui. Perihal tersebut pastinya cuma menyebabkan kebosanan serta rasa apatis
untuk pembacanya.
2.
Menggali suasana
Melukiskan satu latar terkadang membutuhkan detil yang agak apik serta
kreatif. Penggambaran situasi yang biasa-biasa serta telah dikenal umum tak
lagi menarik untuk pembaca. Bila akan melukiskan situasi kota jakarta
dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan jalan raya, serta keramain
kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik dikarenakan penggambaran tersebut
bukan hanya adalah perihal yang baru. Walau demikian, apabila
melukiskan situasi kota jakarta kaitkannya pada situasi hati tokoh ceritanya
penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya.
3.
Menggunakan kata-kata
efektif
Kata-kata efisien yaitu kata-kata yang segera berikan kesan pada
pembacanya. Gunakan kata-kata efisien, pembaca diinginkan bisa lebih mudah
menangkap maksud dari tiap-tiap sisi cerita sampai tamat. Tak hanya menggunakan
kata-kata efisien pengarang juga dituntut untuk mempunyai kekayaan kosakata
serta style bhs supaya cerita yang dibuatnya bisa mengalir dengan lancer serta
tidak kering dan menjemukan.
4.
Menggerakkan tokoh ( ciri-ciri
)
Didalam cerita senantiasa ada tokoh. Tokoh-tokoh yang ada selalu
bergerak dengan fisik atau psikis sampai terlukis kehidupan yang sama juga
dengan kehidupan sehari-hari.
5.
Konsentrasi cerita
Didalam cerita pendek, semua wujud mesti fokus pada satu masalah
pokok.
6.
Sentakan akhir
Cerita mesti diakhiri jika masalah telah dikira selesai.
Kecenderungan cerita-cerita mutkhir yaitu sentakan akhir yang bikin pembaca
ternganga serta penasaran. Yang jelas, teks cerita pendek telah
berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.
Referensi:
Kusmayadi, Ismail dkk. 2007. Think
Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA.Bandung: Grafindo Media Pratama.
No comments:
Post a Comment