Wednesday, December 4, 2013

PENGERTIAN CERPEN



Pengertian Cerpen Menurut para Ahli Cerpen atau Cerita Pendek adalah prosa yang menceritakan salah satu masalah kehidupan pelakunya sehingga hanya memiliki alur tunggal. Secara sederhana,pengertian cerpen adalah cerita yang membatasi diri dalam membahas salah satu unsur fiksi dalam aspeknya yang terkecil.Pengertian cerpen lainnya diberikan oleh dua orang ahli sastra yakni Hendy dan J.S Badudu. Seperti apa pengertian cerpen menurut mereka? Berikut ini defenisinya:

Pengertian Cerpen Menurut Hendy (1991:184): Cerpen adalah kisahan pendek yang mengandung kisahan tunggal.
Pengertian Cerpen Menurut J.S. Badudu (1975:53): Cerpen adalah cerita yang menjurus dan konsentrasi berpusat pada satu peristiwa, yaitu peristiwa yang menumbuhkan peristiwa itu sendiri.
Menurut Edgar Allan Poe, Jassin (1961:72) cerpen adalah sebuah cerita yang selesai dibaca dalam sekali duduk, kira-kira berkisar antara setengah sampai dua jam. Sebuah cerpen merupakan prosa fiksi dengan jumlah kata berkisar antara 750-10.000 kata.

Pengertian cerpen atau cerita pendek adalah sebuah karangan yang menceritakan tentang suatu alur cerita yang memiliki tokoh cerita dan situasi cerita terbatas. Sebuah cerpen biasanya akan langsung mengarah ke topik utama cerita karena memang alur ceritanya cuma sekali dan langsung tamat.

Cerpen dapat terbentuk karena adanya unsur-unsur intrinsik cerpen, unsur intrinsik tersebut antara lain adalah :

a.            Tema, yakni ide pokok menjadi basic pengembangan cerita pendek. Tema satu cerita mensegala masalah, baik itu berbentuk problem kemanusiaan, kekuasaan, kasih sayang, kecemburuan dan seterusnya. Untuk tahu tema satu cerita, dibutuhkan apresiasi menyeluruh pada beragam unsur karangan itu. Mungkin temanya itu dititipkan pada unsur penokohan, alur, maupun pada latar.
b.             Plot atau alur, yakni rangkaian momen yang direka serta dijalin dengan seksama hingga menggerakkan jalur cerita melewati perjumpaan klimaks serta penyelesaian.
c.            Penokohan serta perwatakan yakni cerita pengarang menggambarkan serta mengembangkan watak beberapa pelaku yang ada didalam karyanya.
d.             Seting atau latar yakni area serta waktu berlangsungnya cerita. Latar ini bermanfaat untuk memperkuat tema, menuntun watak tokoh, serta membangun situasi cerita. Latar terdiri atas latar area, waktu serta sosial.
e.             Sudut pandang yakni posisi pengarang saat membawakan cerita.
f.             Amanat, yakni pesan yang ingin disampaikan pengarang melewati karyanya pada pembaca atau pendengar. Pesan dapat berbentuk harapan, anjuran, kritik dan seterusnya.

Adapun didalam menuliskan sebuah cerpen ada beberapa teknik yang dapat diterapkan yakni:
1.             Paragraf pertama yang mengesankan
Paragraf pertama adalah kunci pembuka. Cerita pendek adalah karangan pendek, paragraph pertama bisa segera masuk pada pokok masalah, serta bukannya melantur pada perihal yang klise terlebih apabila lantas terkesan menggurui. Perihal tersebut pastinya cuma menyebabkan kebosanan serta rasa apatis untuk pembacanya.
2.             Menggali suasana
Melukiskan satu latar terkadang membutuhkan detil yang agak apik serta kreatif. Penggambaran situasi yang biasa-biasa serta telah dikenal umum tak lagi menarik untuk pembaca. Bila akan melukiskan situasi kota jakarta dengan gedung-gedung yang tinggi, kesemerawutan jalan raya, serta keramain kotanya, penggambaran itu tidaklah menarik dikarenakan penggambaran tersebut bukan hanya adalah perihal yang baru. Walau demikian, apabila melukiskan situasi kota jakarta kaitkannya pada situasi hati tokoh ceritanya penggambaran itu lebih menyentuh pembacanya.
3.             Menggunakan kata-kata efektif
Kata-kata efisien yaitu kata-kata yang segera berikan kesan pada pembacanya. Gunakan kata-kata efisien, pembaca diinginkan bisa lebih mudah menangkap maksud dari tiap-tiap sisi cerita sampai tamat. Tak hanya menggunakan kata-kata efisien pengarang juga dituntut untuk mempunyai kekayaan kosakata serta style bhs supaya cerita yang dibuatnya bisa mengalir dengan lancer serta tidak kering dan menjemukan.
4.             Menggerakkan tokoh ( ciri-ciri )
Didalam cerita senantiasa ada tokoh. Tokoh-tokoh yang ada selalu bergerak dengan fisik atau psikis sampai terlukis kehidupan yang sama juga dengan kehidupan sehari-hari.
5.             Konsentrasi cerita
Didalam cerita pendek, semua wujud mesti fokus pada satu masalah pokok.
6.             Sentakan akhir
Cerita mesti diakhiri jika masalah telah dikira selesai. Kecenderungan cerita-cerita mutkhir yaitu sentakan akhir yang bikin pembaca ternganga serta penasaran. Yang jelas, teks cerita pendek telah berakhir sebagaimana dikehendaki pengarangnya.

Referensi:

Kusmayadi, Ismail dkk. 2007. Think Smart Bahasa Indonesia untuk Kelas XII SMA/MA.Bandung: Grafindo Media Pratama.

Jika mau lihan contoh cerpennya lihat di sini
daftar isi dan judul-judul CERPEN

No comments:

Post a Comment